Minggu, 28 April 2013

Letter Inquiry About Promotion

Nama   :  Suherni
Kelas   :  3 EB 19
NPM   :  26210722

  • Letter Of Inquiry

21 OTOMITIVE
Jalan Cibubur Raya No.21 KM 12
Jakarta 113092

18th April, 2013

Jitshu Agency
Grandwisata No.99
Bekasi 122119


Dear Sirs / Madam,
Our company is engaged in outomotif since 2008 in Cibubur. We sell a wide range of products of high-powered motorcycles like the Yamaha R1, Hayabusa Isuzuki and many more products that we sell. To increase the level of sales of motorcycles, we want to promote the products we sell and attract customers from different regions as well as various groups of consumers.

For promotion we want to promote our products through electronic media and print media, we have recourse to the company Sir / Madam to promote the products that we sell. Previously there who want us to question our prior work with Sir / Madam:
1. Promotion of what is right for you to do?
2. When you going to do promotion?
3. Where you will carry out such promotional activities?
4. What media would you use to do the promotion?
5. What is the total cost of which will be spent?
We also hope that your company can provide special offers to our company. We are expecting a reply from your company, we apologize if there is one word, and we thank you.
                                                                                                                                       
Sincerely,


                                                                                                                                      

                                                                                                                                    Suherni
Sales Manager

  • Reply Letter
Jitshu Agency
Grandwisata No.99
Bekasi 122119

20th April, 2013

Mrs. Suherni
Sales Manager
21 AUTOMOTIVE
Jalan Cibubur Raya No.21 KM 12
Jakarta 113092


Dear Mrs. Suherni,

Thank you for your inquiry letter of 18 April 2013 and are interested in our advertising that we distribute. We'll answer several questions from mothers Suherni,
1. We will first use the website promotion, and will hold an auto show so that everyone can get to know all the products you sell.
2. We will do the promotion as soon as possible but before that you have to pay 50% of the total cost.
3. We will conduct a campaign in major cities in Indonesia.
4. We will use print and electronic media are often seen by many people.
5. For our fee based on the amount of the fee for the results of our successful sales of products sold with a percentage of 20%: 80% for you.

We are looking forward to cooperate with your company, hopefully at a price that we offer to realize the cooperation between our two companies, according to a reply from us, apologize if there is one word and we express our gratitude. 
 

 Yours Sincerely,





Mikhael.Kristian
Marketing Manager


Rabu, 27 Maret 2013

Promotion

Since the first people to introduce products from face to face to face. But now most companies introduce their products through promotion. Promotion is a communication technique in use or delivery by using media such as the press, television, radio, signage, posters and others that aim is to attract customers to the products of a company. But now companies are using sales promotion to introduce its products. Sales promotion is all the way used by marketing agencies to inform, persuade or influence end-use products, not including advertising, personal selling, and publicity; promotional sales are sales aids, including exhibitions, bonuses, coupons and gifts.

Many also now wearing the type of promotion, advertising to offer their products now that electronic media such as the internet, and television. Unlike the old days the company only promotes its products through print media such as newspapers and direct from face to face to face. Thus the campaign to date is the best way to memperkenalkankan some products, quality service is product.So if we are going to ban all the way promotin to all things in the market I think only then we will know which products are really good promotion. .
www.gunadarma.ac.id

Tugas Bahasa Inggris Bisnis 2

Kamis, 25 Oktober 2012

MAKNA DENOTATIF



Nama : Suherni
NPM  : 26210722
Kelas  : 3eb19


             Makna denotatif lazim disebut 1) makna konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan informasi (data) faktual dan objektif. 2) makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat (makna sebenarnya). 3) makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias.
            Sebuah kata dapat merosot nilai rasanya karena penggunaannya tidak sesuai dengan makna denotatifnya. Umpamanya, kata kebijaksa-naan yang bermakna kelakukan dan tindakan arif dalam menghadapi suatu masalah, menjadi negatif konotasinya akibat kasus-kasus tertentu, misalnya :
  1. Pengemudi kendaraan bermotor ditilang karena melanggar peraturan lalu lintas minta kebijaksanaan kepada petugas agar tidak diperkarakan (damai di tempat)
  2. Orang tua murid yang anaknya tidak naik kelas mohon kebijaksanaan kepada kepala sekolah agar bersedia menolong anaknya (menaikkan kelas)
  3. Untuk mengurus surat-surat di kantor pemerintah sering kali kita pun diminta memberi kebijaksanaan oleh sang patugas agar urusan tidak terlambat (memberi uang suap)
Semoga artikel tentang pengertian Denotatif di atas bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
sumber :
·         buku bahasa indonesia, oleh Widjono Hs.

MAKNA KONOTATIF

Nama : Suherni
NPM  : 26210722
Kelas  : 3eb19


     Konotatif berarti makna kias, bukan makna sebenarnya. Sebuah kata dapat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat tersebut. Makna konotasi dapat juga berubah dari waktu ke waktu. Dalam kalimat “Megawati dan Susilo Bambang Yudoyono berebut kursi presiden.” Kalimat tersebut tidak menunjukkan makna bahwa Megawati dan Susilo Bambang Yudoyono tarik-menarik kursi karena kata kursi berati jabatan presiden.
            
       Dapat ditegaskan bahwa manka konotatif cenderung bersifat subjektif. Makna kata ini lebih banyak digunakan dalam situasi tidak formal, misalnya : dalam pembicaraan yang bersifat ramah tamah, diskusi tidak resmi, kekeluargaan, dan pergaulan.
Perhatikan contoh di bawah ini :
  1. Laporan Anda harus diserahkan selambat-lambatnya 1 Juni 2004. (denotasi)
  2. Laporan Anda belum memenuhi sasaran. (konotasi)
  3. Laporan Anda sudah mencapai target yang ditentukan, menggunakan data yang akurat, menyerahkan hasil tepat waktu, dan memberikan masukan yang sangat diperlukan bagi kebijakan selanjutnya. (denotasi)
  4. Penulis memanjatkan puji syukur atas selesainya laporan ini. (konotasi)
  5. Kepada Tuhan penulis mengucapkan puji syukur atas penyelesaian laporan ini dengan baik dan tepat waktu. (denotasi)
Semoga artikel tentang pengertian Konotatif di atas bisa bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan.
sumber :
·         buku bahasa indonesia, oleh Widjono Hs.

Contoh Karya Ilmiah




Nama : Suherni
NPM  : 26210722
Kelas  : 3eb19

Karya Ilmiah Bahaya Narkoba
  
Bab I
Pendahuluan

A.Latar Belakang

Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.

Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan kecanduan narkoba.

Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. 

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja adalah sebagai berikut:
  • Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
  • Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
  • Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
  • Sering menguap, mengantuk, dan malas,
  • Tidak memedulikan kesehatan diri,
  • Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja Bahya-Bahayanya :

1. Opium

Opium adalah jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.

Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.

Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.

2. Morphine

Orang yang mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.

Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.

3. Heroin

Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan) dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.

Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.

Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin mencapai 40%.

4. Codeine

Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri). Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.

5. Kokain

Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.

Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat, karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.

Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.

6. Amfitamine

Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.

Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.

7. Ganja

Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain; mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja adalah zat trihidrocaniponal (THC).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah – masalah yang muncul dapat di identifikasi sebagai berikut : 
  1. Banyaknya masyarakat belum mengetahui bahayanya narkoba.
  2. Banyaknya masyarakat belum memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
  3. Banyaknya masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C. Tujuan 

Penulisan karya tulis ini bertujuan :
  1. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui bahayanya narkoba.
  2. Agar Banyaknya masyarakat dapat mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
  3. Agar Banyaknya masyarakat memiliki konsep hidup sehat.
D. Metode

Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode Secara Langsung.metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.

Bab II
Pembahasan

A.Upaya Pencegahan

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba.Berikut ini adalah cara yang sudah dicoba antara lain :
  • Mengadakan pengawasan yang ketat terhadap barang barang yang masuk.
  • Memberikan hukuman yang berat terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
  • melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
  • Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
  • Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
  • Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
  • Meningkatkan iman dan taqwa melalui pendidikan agama dan
  • keagamaan baik di sekolah maupun di masyarakat.
  • Meningkatkan peran keluarga melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home).
  • Penanaman nilai sejak dini bahwa Narkoba adalah haram
  • sebagaimana haramnya Babi dan berbuat zina.
  • Meningkatkan peran orang tua dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak hukum
Bab III
Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
  1. Masyarakat perlu menghindari diri dari penyebaran narkoba
  2. Upaya pemerintah memberikan penyuluhan tentang penyebaran narkoba
  3. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf 
  4. Yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
  5. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
B. Saran
  1. Hendaknya masyarakat peduli tentang kesehatan
  2. Pemerintah hendaknya segera mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi
  3. Hendaknya Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.